Jumat, 11 Februari 2011

* Hutan Bakau: Si Penjaga Pantai *

Tumbuhan bakau atau mangrove merupakan sejenis tumbuhan berbentuk semak yang hidup di pesisir. Biasanya, tumbuhan ini ditemukan diwilayah pasang surut di daerah tropis dan sub tropis.

Bakau termasuk jenis tumbuhan yang unik. Kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan pantai yang memiliki kadar garam tinggi sangat luar biasa. Selain itu, bakau juga memiliki akar nafas yang menjulur diatas permukaan air, yang bisa membantunya melakukan respirasi.

Mengaoa hutan bakau ini penting?

Tumbuhan bakau amat penting karena mampu melindungi wilayah pesisir. Sistem akar pohon bakau yang saling terjalin, melindungi wilayah pesisir dari erosi yang diakibatkan oleh gelombang. Oleh karena itu, wilayah pesisir utara Aceh biasa terlindungi dari dampak gelombang tsunami.

Kerimbunan pohon bakau juga dapat melindungi wilayah di sekitar pesisir pantai dari terpaan angin badai. Bukti kekuatan pohon bakau menahan terpaan angin badai terjadi ketika angin hebat menerjang pesisir timur India tahun 1999.

Pada peristiwa itu angin siklon menewaskan sekitar 10.000 orng dan menghancurkn wilayah Orissa. Dari keseluruhan daerah yng mengalami terpaan angin siklon, hanya wilayah pulau Nasi yang tidak mengalami kerusakan berarti. Menurut seorang pakar pohon bakau, daerah ini lolos dari terpaan angin siklon karena dilindungi oleh hutan bakau yang rapat dan lebat.

Selain itu, tumbuhan bakau juga berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup berbagai jenis makhluk hidup. Banyak jenis makhluk hidup yang berkembang baik di antara akar-akar bakau. Misalnya, sebangsa udang-udangan, kepiting bakau, bandeng, dan sebagainya. Oleh karena itu, wilayah hutan bakau berperan besar bagi pengembangan perikanan pantai.

# Pemanasan Global #


Pemanasan global atauGlobal Warming adalah adanya proses peningkatansuhu rata-rata atmosfer,laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melaluiefek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negaraG8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panasdari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global